Sejarah berdirinya aisyiyah muhammadiyah

Sejarah berdirinya aisyiyah muhammadiyah

21/12/18, Desember 21, 2018
KHA Dahlan behasil dalam membina dan membimbing murid-muridnya termasuk kaum ibu muda. Sehingga pada tahun 1914 Ibu-ibu muda mendirikan gerakan bernama "Sapa Tresna", Kegiatannya antara lain memelihara anak yatim, mendirikan sekolah wanita dengan murid-murid pada pelayan dan orang-orang yang bekerja membatik.

Pada tahun 1917 murid-murid remaja putri mendirikan organisasi wanita bernama Aisyiyah, pengurusnya antara lain Siti Bariyah sebagai ketua, Siti Badilah sebagai Sekretaris dan Siti Aminah sebagai Bendahara dibantu Ny. Abdullah, Ny. Fatimah, Watsol Siti Dalalah, Siti Waringsih, dan siti Busra. Aisyiyah melanjutkan kegiatan yang telah ada misalnya mengirimkan Mubalighat ke Kampung-kampung dan mengadakan kursus-kursus untuk para pegawai putri. Pada tahun 1924 Aisyiyah menjadi bagian dari Pengurus Besar Muhammadiyah. Dan dalam kongresnya yang ke-2 di Yogyakarta semua cabang Muhammadiyah diharuskan mendirikan Aisyiyah. Pada tahun-tahun berikutnya Aisyiyah terus berkembang mengikuti perkembangan Muhammadiyah.

Resminya perkumpulan lbu-ibu Aisyiyah ini berdiri adalah ada tanggal 22 April 1917 M. Untuk, pertama kali Aisyiyah langsung dipimpin oleh Nyai Dahlan.



  
Logo Aisiyah
Tujuan Aisiyah dalah menggerakkan kaum wanita Islam dan memberikan, mereka lapangan beramal seluas luasnya. Dengan demikian akan terwujudiah masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.

Setiap warga negara Indonesia yang beragama Islam boleh menjadi anggota Aisyiyah, serta mendukung -cita-cita perjuangan Aisyiyah. 

  1. Kegiatan Aisyiyah, atau amal usaha Aisyiyah antara lain:   

  • Bidang pendidikan anak-anak dengan mendirikan Bustanul Atfal.   

  • Mengasuh dan menyantuni anak yatim dan orang miskin dengan mendirikan Panti Asuhan.  

  • Mendirikan terppat ibadah khusus bagi wanita yaitu Musalla Aisyiyah.  

  • Mendirikan sekolah-sekolah khusus bagi putri-putri dan remaja dengan mendirikan sekolah Perawat dan Bidan Aisyiyah. Mengusahakan berdirinya Balai Kesehatan lbu dan Anak (BKIA) dengan Poliklinik Bersalin

TerPopuler