Di Balik Gedung P3GI Pasuruan

Di Balik Gedung P3GI Pasuruan

21/12/18, Desember 21, 2018

Sejarah P3GI di Indonesia

Gedung P3GI ini merupakan salah satu gedung tertua dan terbesar di Kota Pasuruan. Gedung ini memiliki nilai sejarah yang penting di mana gedung ini menjadi salah satu pusat penelitian perkebunan gula yang ada di Indonesia.
Pusat Penelitian Perkebunan Gula di Indonesia pertama kali didirikan pada tahun 1885 dengan nama Het Proefstation Midden Java yang didirikan di Semarang, Jawa Tengah. Tahun 1886 menyusul didirikannya Proefstation voor Suikerrient in West Java yang bertempat di Kagok. Lalu, pada 9 Juli 1887 didirikan lagi Het Proefstation Oost Java di Pasuruan atau lebih sering disebut secara singkat dengan POJ. Warga setempat lebih banyak menyebut gedung tersebut dengan nama Prop. 
salah satu bangunan P3GI

Pada tahun 1893 Proefstation Midden Java ditutup oleh Pemerintah Hindia Belanda karena kurangnya penemuan yang bersifat menguntungkan dari instansi tersebut. Tujuh tahun kemudian, giliran Proefstation voor Suikerrient in West Java yang dipindahkan ke Pekalongan, kemudian ke Semarang. Dari kedua kejadian ini akhirnya memunculkan ide untuk menyatukan kedua instansi antara Proefstation di Semarang dan di Pasuruan. Kedua instansi tersebut secara fisik dan organisasi berhasil disatukan pada 1 Januari 1907 menjadi Het Proefstation voor de Java-Suikerindustriedan dipilih Pasuruan atau wilayah Oosthoek karena lebih cocok untuk membudidayakan perkebunan tebu.
Oosthoek adalah sebutan Belanda untuk daerah ujung timur Jawa, yaitu bagian yang menyempit dari Jawa Timur, mulai dari Pasuruan sampai Selat Bali, atau sering juga disebut “green gold”. Oosthoek/eastern slient/bang wetan/ujung timur meliputi Pasuruan, Probolinggo (Banger), Situbondo (Panarukan), Besuki (Bondowoso dan Jember), Lumajang serta Banyuwangi (Blambangan).
Alat Penggiling Tebu

Bangunan ini pernah mengalami kerusakan selama periode 1942-1948. Banyak buku dan barang-barang inventaris yang hilang. Pada waktu terjadi Agresi Militer Belanda II, gedung utama serta sebagian besar perpustakaan dan arsip mengalami kebakaran. Dulu, di halaman depan gedung utama terdapat patung untuk mengenang JD Kobus, seorang Direktur Laboratorium dari 1897 hingga 1910.
Setelah perkebunan Belanda diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada Desember 1957, pusat penelitian ini dinamakan Balai Penyelidikan Perusahaan-Perusahaan Gula (Experiment Station for Sugar Estates). Selanjutnya pada tahun 1965 berganti nama kembali menjadi Balai Penyelidikan Perusahan Perkebunan Gula (Indonesian Sugar Experiment Station), dan akhirnya dinamakan sebagai Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula (Indonesian Sugar Research Institute) sejak 1 Januari 1982. Lalu, berdasarkan keputusan dewan pengurus pada 11 Mei 1987, Balai Penelitian Perusahaan Perkebunan Gula menjadi Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) atau Indonesian Sugar Research Institute).

TerPopuler