Jayapura – Tokoh Intelektual Papua, Jhony Banua Rouw, S.E., menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk menatap ke depan dengan semangat persatuan usai Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua 6 Agustus 2025.
Menurutnya, demokrasi adalah bentuk kedaulatan rakyat yang wajib dihormati semua pihak, baik kandidat, partai pendukung, tim sukses, maupun simpatisan. Ia mengingatkan bahwa pesta demokrasi tidak boleh diwarnai provokasi atau klaim sepihak yang memicu perpecahan.
“Pemilihan kepala daerah adalah hak rakyat. Siapapun yang terpilih, itulah pilihan rakyat. Tugas kita menjaga hasilnya dengan jujur dan damai,” ujar Jhony.
Ia juga menegaskan bahwa proses demokrasi menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat Papua, sehingga perlu dijalankan secara elegan.
“Pemimpin yang hebat adalah yang menang lalu merangkul yang kalah. Sebaliknya, yang kalah harus bijak memberi selamat kepada pemenang. Jangan ada manuver yang menimbulkan keresahan,” pesannya.
Jhony mengimbau agar seluruh pihak memberi ruang bagi KPU dan Bawaslu untuk bekerja secara profesional menjaga integritas pemilu.
“Suara rakyat adalah suara Tuhan. Kalau kita jujur, Tuhan akan memberkati Tanah Papua,” tegasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan ajakan untuk tetap bersatu.
“Mari kita jaga Papua tetap damai, hindari provokasi, dan hormati pilihan rakyat. Itulah wujud demokrasi yang sejati,” pungkasnya.