Yahukimo, Papua Pegunungan— Panglima perang Yahukimo sekaligus tokoh adat setempat, Musa Heluka, mengecam keras aksi pembunuhan terhadap warga sipil yang terjadi di wilayah Yahukimo. Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangkaian kekerasan yang terjadi sepanjang Oktober 2025, yang menewaskan tiga warga dan melukai dua lainnya.
Dalam pernyataannya, Musa Heluka menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang menargetkan masyarakat sipil merupakan aksi kriminal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun. Ia juga mengutuk keras tindakan KKB yang telah menebar teror dan menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.
“Kami sangat menyesalkan perbuatan keji ini. Warga sipil tidak boleh dijadikan korban. Ini bukan cara orang Yahukimo menjaga kehormatan dan harga diri,” tegasnya di Dekai, Jumat (1/11/2025).
Ia menyerukan kepada seluruh masyarakat di wilayah Dekai dan sekitarnya agar tetap waspada serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang berusaha memecah belah kedamaian di tanah Yahukimo. “Kita harus saling menjaga, jangan terpengaruh isu atau ajakan yang bisa memperkeruh keadaan. Yahukimo harus tetap aman,” tambahnya.
Aksi kekerasan yang disebut-sebut dilakukan oleh KKB dan simpatisannya itu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Aparat keamanan bersama tokoh adat kini terus berkoordinasi untuk menjaga situasi agar tetap kondusif.
Musa Heluka berharap seluruh pihak, termasuk aparat pemerintah dan penegak hukum, dapat bekerja sama dalam menegakkan keadilan serta melindungi warga dari ancaman kekerasan. “Kami ingin damai. Tidak ada alasan untuk menumpahkan darah sesama anak Papua,” ujarnya menutup pernyataannya.



