Jayapura, Papua – Sejumlah tokoh agama, adat, dan politik Papua menyerukan imbauan bersama kepada seluruh masyarakat untuk menjaga ketentraman dan kondusivitas menjelang pengumuman resmi hasil Pemilihan Gubernur Papua oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 16 Agustus 2025.
Tokoh Muslim Papua, Dr. H. Toni Wanggai, mengingatkan para pimpinan dan tokoh agama agar memanfaatkan mimbar rumah ibadah untuk menyampaikan pesan damai dan sejuk kepada umat. Ia menyesalkan aksi demonstrasi yang dilakukan massa pendukung dan tokoh agama di depan Kantor Gubernur Papua pada 11 Agustus 2025.
“Mestinya para tokoh agama menggunakan mimbar rumah ibadahnya menyampaikan pesan-pesan damai untuk menjaga ketentraman, keamanan, dan ketertiban masyarakat, sehingga situasi tetap kondusif menjelang keputusan KPU nanti,” ujar Toni.
Senada, Ketua Sinode Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Wilayah I Papua, Pdt. Petrus Binyadone, M.Th., yang juga Wakil Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah Tanah Papua, meminta masyarakat tidak terprovokasi pasca pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025.
“Kita harus menjaga supaya tidak terjadi gesekan atau hal-hal yang merugikan masyarakat. Mari kita tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPR Papua, Albert Merauje, mengajak warga untuk kembali merajut persaudaraan setelah PSU.
“Kemarin kita semua sudah pilih. Sudah, selesai. Jangan lagi ada iri hati atau benci-bencian. Bapak sama mama bisa beda pilihan, anak sama bapak juga bisa beda. Tapi kita semua tetap satu keluarga besar Papua,” katanya.
Tokoh adat Papua sekaligus Ondofolo Sentani-Jayapura, Yanto Eluay, turut mengingatkan pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 01 maupun 02 untuk mempercayai proses yang tengah dijalankan KPU dan Bawaslu.
“Mari kita jaga situasi tetap kondusif. Semua pihak harus percaya pada proses yang ada, demi kebaikan bersama,” tegas Yanto.
Dengan seruan bersama dari para tokoh lintas agama, adat, dan politik ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat Papua dapat menjaga persatuan, kedamaian, dan keamanan hingga tahapan akhir Pilgub 2025 selesai.
Penulis : Redaksi