25/11/25

Gubernur Fakhiri Lepas Ekspor Kayu ke China: Papua Naik Kelas dalam Industri Olahan


Jayapura – Papua kembali mengekspor kayu olahan ke Shanghai, China. Pelepasan resmi dilakukan Gubernur Papua, Komjen Pol (Purn) Mathius D. Fakhiri, S.I.K., M.H., bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Papua, Rabu (26/11/2025). Pada tahap kelima ini, 10 kontainer dengan volume 1.196,7814 m³ diberangkatkan dari Pelabuhan Jayapura. Dengan keberangkatan ini, total ekspor kayu olahan Papua sepanjang 2025 mencapai 43 kontainer atau 7.099,4190 m³.


Plt. Kepala Disperindag Papua, Anton Yoas Imbenai, menyampaikan bahwa pengiriman kali ini melanjutkan empat tahap sebelumnya: 15 kontainer (266,360 m³) pada 2 Oktober, 5 kontainer (91,920223 m³) pada 10 Oktober, 7 kontainer (129,1600 m³) pada 31 Oktober, dan 6 kontainer (115,1893 m³) pada 12 November. Ia menegaskan bahwa ekspor ini berdampak langsung pada peningkatan ekonomi daerah, pemberdayaan masyarakat, serta membuka ruang lebih luas untuk promosi kualitas kayu Papua di pasar internasional.


Gubernur Mathius Fakhiri menekankan bahwa ekspor kali ini menjadi bukti bahwa Papua mampu naik kelas dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi produsen kayu olahan bernilai tambah. Menurutnya, langkah ini selaras dengan misi Papua Produktif, yang mendorong industri lokal tumbuh lebih kuat, mandiri, dan kompetitif. Ia juga menilai industri pengolahan kayu telah menciptakan lapangan kerja baru, membuka peluang usaha, dan memperkuat transformasi ekonomi Papua.


Dalam sambutannya, Gubernur kembali mengingatkan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat adat sebagai pemilik hak ulayat serta memastikan semua proses produksi mengikuti prinsip legalitas dan keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa pendapatan daerah harus tetap tercatat sebagai kontribusi Papua, bukan daerah transit lain. Ia juga mendorong pemanfaatan limbah kayu untuk produksi wood pellet sebagai sumber ekonomi tambahan bagi masyarakat.


Momentum ekspor ini juga dimanfaatkan Gubernur untuk mendorong percepatan sektor lain. Ia menargetkan Papua dapat mengekspor hasil perikanan pada tahun depan, sekaligus memperbaiki Pelabuhan Depapre dan pelabuhan ikan sebagai titik ekspor masa depan. Bahkan, Bandara Sentani diharapkan bisa difungsikan sebagai jalur ekspor udara jika memungkinkan.


Pemerintah Provinsi Papua menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk PT Pelindo Jayapura, PT Kemas Jayapura, Bea Cukai, KSOP, Karantina, dan PT Sucofindo yang mendukung kelancaran proses administrasi hingga keberangkatan.

Berselancar di samudera dunia maya